Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 327248

Email

perpustakaan@iainmadura.ac.id

Mahasiswa BKPI Semester 5 Hibahkan Buku untuk Perpustakaan UIN Madura

  • Diposting Oleh Admin Web Perpustakaan
  • Selasa, 30 September 2025
  • Dilihat 12 Kali
Bagikan ke

Pamekasan — Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Madura menerima hibah buku dari civitas akademika kampus (29/09/2025). Hibah datang dari sembilan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) semester 5 yang telah berhasil menulis dan menerbitkan buku berjudul "Membumikan Tradisi Lisan dan Falsafah Madura dalam Bimbingan dan Konseling." Buku ini merupakan hasil kolaborasi kreatif antara Lisa Milana Fauziyah, Jenius Dwi Pangestu dan tujuh mahasiswa lainnya yang tergabung dalam satu tim penulis.

Hibah buku idiserahkan langsung ke Perpustakaan UIN Madura dengan tujuan utama untuk memperkaya koleksi literatur lokal, khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling yang berbasis nilai-nilai budaya Madura.  Dalam wawancara yang dilakukan bersama tim penulis, ide awal buku ini bermula dari tugas mata kuliah BKPI yang diampu oleh Ibu Dosen Islahatus Saidah. Seluruh mahasiswa dibagi ke dalam sepuluh kelompok . Lisa Milana Fauziyah salah satu penulis menjelaskan bahwa dari sepuluh kelompok yang ada berinisiatif mengirimkan satu perwakilan untuk ikut serta dalam proyek penerbitan buku. Proses ini berlangsung tanpa paksaan. “Kami semua bergabung secara sukarela. Tidak ada tekanan dan murni dari kesadaran kami sendiri untuk menjadikan tugas ini sebagai sesuatu yang lebih bermakna” tuturnya.

Buku "Membumikan Tradisi Lisan dan Falsafah Madura dalam Bimbingan dan Konseling" memuat refleksi mendalam tentang bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan dalam pendekatan bimbingan dan konseling yang relevan dengan kehidupan masyarakat Madura. Jenius Dwi Pangestu mengungkapkan bahwa salah satu hal yang paling menarik dalam proses penulisan adalah ketika mereka menelaah budaya Madura. “Saya pribadi menemukan sesuatu yang menjadi pertanyaan bagio saya sendiri. Dalam budaya Madura, ayah ditempatkan sebagai sosok yang paling utama dalam keluarga melebihi ibu. Padahal dalam pandangan agama, kita diajarkan untuk memuliakan ibu tiga kali lebih utama dari ayah” tuturnya.

“Buku ini bukan hanya soal teori tetapi juga tentang refleksi budaya. Kami ingin menyampaikan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai lokal sangat penting dalam pendekatan konseling agar tidak terasa asing bagi masyarakat” tambah Lisa. Para penulis sepakat untuk menghibahkan buku ini ke perpustakaan kampus agar bisa diakses oleh mahasiswa lain terutama mereka yang tengah mencari referensi dalam bidang Bimbingan dan Konseling. “Semoga buku ini bisa menjadi rujukan tambahan yang bermanfaat. Tidak hanya untuk mahasiswa BKPI tetapi juga siapa saja yang tertarik dengan studi budaya Madura atau pendekatan konseling berbasis kearifan lokal”.AH