Ambisi Tinggi, Emosi Labil: Mengapa Anak Muda Butuh Literasi Informasi untuk Mencapai Sukses Sejati
- Diposting Oleh Admin Web Perpustakaan
- Senin, 22 September 2025
- Dilihat 39 Kali
Kalau kita lihat media sosial sekarang, banyak banget anak muda yang punya mimpi besar: pengen sukses muda, punya bisnis sendiri, traveling ke luar negeri, atau minimal bisa hidup “bebas finansial” sebelum umur 30. Ambisi ini keren, tapi seringnya nggak dibarengi dengan pengendalian emosi. Begitu gagal sekali, langsung down. Begitu lihat orang lain sukses, langsung iri. Ambisi tinggi jadi gampang berubah jadi stres berkepanjangan.
Masalah makin rumit karena kita hidup di era banjir informasi. Setiap hari, timeline penuh sama tips sukses instan, motivasi ala-ala, sampai janji manis investasi yang katanya bisa bikin kaya dalam semalam. Kalau nggak hati-hati, kita bisa kejebak ikut tren yang sebenarnya nggak jelas arahnya. Ujung-ujungnya, bukannya makin dekat sama sukses, malah makin bingung sendiri.
Di sinilah literasi informasi penting banget. Anak muda perlu belajar gimana cara nyaring informasi yang benar-benar berguna. Nggak semua yang viral bisa dipercaya, dan nggak semua yang manis di awal bisa bikin hidup kita lebih baik. Dengan literasi yang bagus, kita bisa bedain mana peluang nyata, mana jebakan.
Contohnya gampang. Udah banyak kasus orang ketipu investasi bodong cuma karena ngeliat testimoni palsu di medsos. Ada juga yang buang duit buat kursus instan yang ujungnya zonk. Semua itu terjadi karena kita sering lebih percaya pada “kata orang” daripada cari tahu fakta sebenarnya.
Tapi ingat, literasi aja nggak cukup. Ambisi juga butuh ditenangin sama emosi yang stabil. Sukses butuh proses, dan proses itu pasti ada jatuh bangunnya. Kalau gampang panik atau buru-buru, kita sendiri yang rugi. Ambisi tanpa kontrol emosi kayak mobil balap tanpa rem, ngebut sih, tapi rawan nabrak.
Jadi, sukses sejati itu bukan cuma soal mimpi tinggi, tapi juga kemampuan buat tetap waras di tengah derasnya informasi. Anak muda yang bisa ngatur emosi sekaligus cerdas memilah informasi, dialah yang bener-bener siap menghadapi masa depan. Ambisi itu bagus, tapi jangan sampai jadi bumerang karena salah ngolah informasi.