Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 327248

Email

perpustakaan@iainmadura.ac.id

2025; Menata Rak Hidup, Menutup Bab Lama

  • Diposting Oleh Admin Web Perpustakaan
  • Jumat, 14 November 2025
  • Dilihat 21 Kali
Bagikan ke

Apakah sahabat perpustakaan merasa jika menuju akhir tahun ini banyak yang membahas tentang filosofi tahun 2025? Apa kalian merasa juga?

Ya, bahasan tentang penjumlahan angka 2025 (2 + 0 + 2 + 5) yang hasilnya adalah 9, menurut numerology angka 9 sering disebut sebagai simbol penyelesaian, penutup, dari satu siklus besar sebelum sesuatu yang baru dimulai.

Namun, alih-alih melihatnya sebagai isyarat mistis, mari kita memaknainya dengan cara yang lebih dekat dengan kita, seperti bagaimana sebuah perpustakaan menata ulang raknya, meninjau koleksi, dan memutuskan mana yang layak disimpan atau dilepaskan.

Setiap kali satu rak penuh, pustakawan tidak serta-merta menambah rak baru tanpa meninjau apa yang sudah ada. Mereka memilah, mana yang masih dibutuhkan, mana yang sudah usang, mana yang sebaiknya diserahkan ke tempat lain agar lebih bermanfaat. Begitu pula kita di penghujung 2025 ini, mungkin bukan sekadar menutup tahun, tapi menata ulang makna dari apa yang sudah kita simpan terlalu lama dalam hidup. Cakep..

Menutup siklus berarti memberi ruang. Seperti rak yang kembali lega setelah dirapikan, kita pun butuh ruang baru untuk menemukan ide, mebuat kebiasaan, dan menjalin hubungan yang lebih relevan dengan diri kita saat ini.

Perpustakaan menyimpan banyak naskah lama, tapi tidak semuanya dibaca setiap hari. Beberapa hanya dibuka saat dibutuhkan, lalu dikembalikan ke tempatnya. Mungkin kita juga perlu memperlakukan kenangan dan pengalaman kita seperti itu, bukan untuk dilupakan, tapi untuk diletakkan dengan cara yang lebih tenang. Nah, membaca ulang diri berarti mengakui bahwa setiap pengalaman, baik yang pahit maupun manis, telah mengisi halaman hidup kita. Pun setelah membacanya, kita berhak menutup halaman itu dengan rasa cukup, bukan dengan sesal. Hmmm.. so deep and heartwarming..

Menurut numerologi angka 9 juga dikaitkan dengan humanitas, empati, pengabdian, dan memberi manfaat bagi sesama Loh. Jadi, jika tahun ini adalah “tahun penutup”, maka mungkin cara terbaik menutupnya adalah dengan memberi, bukan hanya mengakhiri.

Bagi dunia perpustakaan, semangat ini bisa berarti mendonasikan buku, membuka ruang berbagi pengetahuan, atau sekadar memberi waktu untuk mendengarkan pengguna yang datang dengan pertanyaan. Karena pada akhirnya, setiap penutupan yang baik selalu meninggalkan jejak manfaat.

Setelah angka 9, kita akan kembali ke 1, awal yang baru. Tapi awal yang sehat hanya lahir dari penutupan yang tulus. Jadi sebelum melangkah ke 2026, mari tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang sudah selesai, dan apa yang siap saya mulai?”

Barangkali jawabannya tidak perlu besar. Cukup sederhana seperti satu buku yang akhirnya kita kembalikan ke rak setelah lama terbuka di meja. Karena di dunia pengetahuan maupun kehidupan, menutup dengan benar adalah bentuk kebijaksanaan.

Selamat menyongsong dirimu yang baru ya, untuk semua sahabat perpustakaan, semoga selalu diiringi dengan kebaikan. NBE