Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 327248

Email

perpustakaan@iainmadura.ac.id

Dukungan Literasi dari Dosen: Hibah Buku untuk Perpustakaan IAIN Madura

  • Diposting Oleh Admin Web Perpustakaan
  • Kamis, 5 Desember 2024
  • Dilihat 127 Kali
Bagikan ke

Kristen Madura Karya Dr. Akhmad Siddiq, M.A.

Banyak orang beranggapan masyarakat Madura itu homogen dan setiap individu di dalamnya memeluk hanya satu agama : Islam. Anggapan itu muncul karena orang – orang Madura sejak lama sering diimajinasikan dan digambarkan sebagai muslim yang taat, sampai – sampai ada anekdot cukup familier yang menyebutkan bahwa 90% orang Madura itu muslim, sementara sisanya Muhammadiyah.

Buku ini hadir untuk menepis anggapan salah kaprah tersebut. Kenyataanya, tidak 100% masyarakat Madura memeluk Islam. Di Pulau Garam ini, komunitas Kristen juga tumbuh dan tentu saja minoritas di semua kabupaten. Sejumlah gereja berdiri di Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep. Hanya Sampang satu – satunya kabupaten yang  tidak memiliki gereja resmi, tetapi disana hidup tidak kurang dari 310 umat Kristiani.

Kiai Kongsi Karya Dr. Akhmad Siddiq, M.A.

Orang Madura senantiasa menjaga nilai-nilai sakral keagamaan mereka karena tiga unsur utama budaya santri, yaitu pesantren, NU, dan kiai memiliki pengaruh besar pada masyarakat, baik dalam wilayah keagamaan maupun keduniawian. Selain itu, tiga unsur utama budaya santri tersebut membentuk jaringan keagamaan (religious networks) Madura yang dikendalikan oleh para kiai. Akibatnya, para kiai menjadi penghubung antara ketiga unsur budaya santri tersebut. Akhmad Siddiq dalam buku ini berhasil memotret jaringan keagamaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Madura di Malaysia. Walaupun minus unsur NU dan pesantren, tetapi kehadiran para kiai dan mahasiswa asal Madura yang menggantikan peran kiai yang di buku ini disebut kiai kongsi karena aktivitas mereka di kongsi atau tempat penampungan para pekerja. Jelas membuktikan bahwa jaringan keagamaan Madura di Malaysia berkembang dan memiliki beragam fenomena sendiri, yang memiliki persamaan sekaligus juga perbedaan dengan apa yang terjadi di kampung halaman para pekerja.

(Tidak) Harus menjadi Ibu Sempurna Karya Ika Yunia Fauzia, dkk.

“…Saya bangga dengan karsa dan karya dari Ibu – Ibu DWP FUF UINSA ini…”(Hj. Eny Retno Yaqut, SP, Penasehat DWP – IPP Kementerian Agama)

“Buku (Tidak) Harus menjadi Ibu Sempurna menegaskan keunikan dan kedinamisan relasi antara orang tua (Ibu) dengan Buahhatinya…” (Dr. Hj. Ida Fauziyah, M. Si, Menteri Ketenagakerjaan RI)

“Ibu adalah elemen startegis perubah dunia. Semoga buku ini bias menginspirasi para Ibu di Indonesia.” (Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur)

“Ibu – ibu yang renungannya terhimpun dalam buku ini merupakan upaya menyurakan irama batinnya lewat tulisannya…” (D. Zawawi Imron, Penyair Madura Peraih South – East Asia Sirait Award)

“Tulisan dalam buku ini membekali perempuan untuk bias mengantarkan dirinya menjadi ibu cetar, Selamat menikmati setiap asupan gizi dalam buku ini …” (Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad. Dip. SEA., M. Phil., Ph.D., Rektor UINSA)

“Kebaikan itu kahirnya datang dari DWP Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UINSA Surabaya…” (Erna Mawati Muzakki, Ketua DWP UINSA)

Salah satu Pustakawan Perpustakaan IAIN Madura Ibu Ibu Lulu Rif Atin telah menerima hibah buku dari salah satu dosen IAIN Madura. Ibu Lely Shofa Imama, M.S.I menyerahkan secara langsung hibah tersebut pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2024.

Hibah buku tersebut berjumlah lima eksemplar dengan tiga judul buku. Ketiga judul buku tersebut merupakan buku yang menarik untuk dibaca dan merupakan karya akademik yang relevan untuk pengembangan literasi di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Dua di antaranya adalah karya Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) yaitu Bapak Dr. Akhmad Siddiq, M.A. yang berjudul “Kristen Madura” dan “Kiai Kongsi”. Buku ketiga yang dihibahkan berjudul “Tidak Harus Menjadi Ibu Sempurna”. Buku tersebut adalah sebuah karya inspiratif yang membahas pentingnya memahami peran ibu dalam kehidupan.

Ibu Lulu Rif Atin menyampaikan rasa terima kasih atas hibah buku tersebut. “Hibah ini sangat bermanfaat untuk memperkaya koleksi Perpustakaan IAIN Madura dan mendukung kegiatan literasi di Perpustakaan IAIN Madura tercinta. Buku-buku ini akan menjadi referensi penting bagi mahasiswa”.

"Semoga koleksi ini bisa memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan memberikan dampak yang besar dalam menciptakan ekosistem literasi yang semakin baik. Saya yakin keberadaan koleksi baru ini akan semakin memperkaya wawasan seluruh civitas akademika" Tutur Ibu Lely Sofa Imama dalam menyampaikan harapan agar buku-buku yang telah dihibahkan dapat memberikan wawasan baru bagi pembacanya, khususnya di lingkungan akademik IAIN Madura.

Hibah buku dari Ibu Lely Sofa Imama menegaskan peran Perpustakaan IAIN Madura sebagai pusat pengetahuan dan kolaborasi akademik. Dengan koleksi yang terus bertambah, Perpustakaan IAIN Madura semakin siap mendukung cita-cita kampus dalam menyongsong transformasi menjadi UIN Madura.AH